Aklimatisasi Bibit Anggrek ‘ala LC Nursery’

Kompot dalam Tray
Kompot dalam Tray

Aklimatisasi atau penyesuaian terhadap lingkungan baru dari lingkungan yang terkendali ke lingkungan yang relatih berubah. Bibit anggrek hasil perbanyakan secara in vitro membutuhkan proses adaptasi sebelum tumbuh besar menjadi tanaman.  Untuk itu perlu kiranya mengetahui tahapannya sebagai berikut :

         Kriteria bibit botol yang siap dikeluarkan yaitu daun sudah menyentuh dinding atas botol, akar sudah tumbuh dengan baik, media sudah habis/kering, atau jika bibit dalam botol terkontaminasi jamur atau bakteri sehingga perlu segera dikeluarkan;

         Tulis kode silangan atau nama jenis anggrek beserta tanggal keluar bibit botol gantungkan di baki kompot, tulis juga dalam buku sewaktu-waktu dapat dilacak;

         Gunakan tray plastik berlubang sebagai pengganti pot kompot

         Buka tutup botol dan gunakan kawat berujung melengkung ‘U’ dan tarik satu persatu bibit, usahakan akar terlebih dahulu yang di kelurkan;

         Untuk mempercepat pekerjaan dapat pula dengan cara bungkus botol dengan koran dan pukul belakang botol dengan palu hingga pecah;

         Setelah bibit dikeluarkan, dibilas di atas tray plastik berlubang kemudian semprot dengan air mengalir hingga sisa media agar yang menempel pada akar bersih;

         Tiriskan bibit yang bersih di atas kertas koran;

         Tanaman secara berkelompok bibit sesuai dengan ukuran bibit yang besar terlebih dahulu kemudian bibit yang kecil dengan posisi bibit berdiri;

         Setelah selesai menanam simpan kompot anggrek di tempat yang teduh bersirkulasi udara baik;

         Semprot menggunakan handsprayer kompot anggrek tadi keesokan harinya; setiap hari selama satu minggu;

         Setelah satu minggu pertama penyiraman sudah dapat menggunakan air mengalir dari selang; pemupukan sudah dapat diaplikasikan menggunakan pupuk yang berimbang kadar N:P:K = 21:21:21 dengan konsentrasi ¼ anjuran dalam kemasan satu minggu dua kali;

         Penggunaan Vitamin B1 dapat juga digunakan dengan konsentrasi 1/4/ anjuran dalam kemasan satu minggu sekali;

         Setelah kompot anggrek berumur kurang lebih 1 – 1,5 bulan dengan ciri bibit sudah kekar dan akar baru sudah tumbuh, bibit dapat ditanam dalam individual pot berukuran 5 cm dengan media pakis atau sabut kelapa. Bibit dengan ukuran kecil dapat diteruskan penanamannya dalam kompot;

         Catatan: Masing-masing nursery dan petani memiliki cara yang berbeda-beda. Cara yang kami lakukan bisa disebut dengan cara kering, dengan maksud menghindari bibit terlalu sering terkena air, karena akan mengakibatkan bibit menjadi lemas (osmosis rendah). Sehingga bibit saat ditanam akan layu dan tidak dapat berdiri;

–          Penggunaan fungisida yang biasa digunakan dalam beberapa buku tentang aklimatisasi dengan merendam bibit sebelum ditanam tidak kami lakukan kecuali bibit dalam botol sebelumnya sudah terkontaminasi jamur.  

 

Published by Kiki Hendarsyah

Berawal dari hobi yang kami komersilkan. Kecintaan pada anggrek membuat kami berusaha untuk terus berkembang. Mencari informasi, belajar, menjalin jaringan sesama penghobi dan pebisnis.

39 thoughts on “Aklimatisasi Bibit Anggrek ‘ala LC Nursery’

  1. To: Antoniur Marbun
    Sebelum memulai budidaya anggrek langkah-langkah adalah : 1)di mana anggrek tsb akan dibudiayakan; 2) jenis apa yang akan dibudidayakan. Contohnya jika bertempat di Jakarta (Dataran rendah) akan tumbuh optimal jika memelihara jenis (Dendrobium dan Vanda), Bogor atau Bandung ( (Dataran Menengah dan Sedang) akan tumbuh optimal jika memelihara jenis (Cattleya, Phalaenopsis, Oncidium). Walaupun tidak se-tegas itu pemisahannya tapi untuk pemula alangkah baiknya mengikuti pengelopokkan tsb.

  2. Mas, kompot dengan tray platsik bolong2 begini apakah bisa diterapkan di dareha panas seperti Balikpapan? kalau bisa apakah ada pengkondisian yang harus diikuti? sy khawatir kalo kekeringan atau malah kebasahan kalau hujan..

  3. Mba Erly,
    Penggunaan tray plastik ini bisa digunakan dengan baik di daerah mana pun. Keunggulan menggunakan tray tersebut adalah dapat mengontrol kelebihan dan kekurangan air, utamanya adalah membuat bibit dapat berdiri dengan tegak. Pengkondisian standar adalah siram setiap hari dengan tray ini jangan khawatir kebasahan karena air sisa langsung terbuang. Kompot dalam tray ini hanya sementara kurang lebih 1-1,5 bulan asalkan akar baru sudah keluar dan fisik tanaman kekar, jadi tidak bisa hingga besar dalam tray ini. Setelah itu baru ditanam single pot bagi yang besar. Kompotkan seperti cara yang umum (pot dan pakis) untuk seedlings yang kecil.
    Selamat mencoba.

    1. Hallo, Pak/Mas Chandra
      Untuk memperbanyak anggrek dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Generatif (Kawin) atau Vegetatif Konvensional (Split, Pecah Anakan, Keiki, dll.) Vegetatif Modern (Kultur Jaringan/Klon). Media yang digunakan campuran Bahan Organik, Agar, Gula dan Bahan Kimia. Selamat mencoba.

    1. Mas Tri,
      Betul saya memproduksi bibit anggrek Botol, kebanyakannya Dendrobium, Cattleya walaupun buat juga untuk jenis Phalaenopsis, Vanda dan Oncidium hanya dalam jumlah yang sedikit. Harga bibit botol Rp. 25.000 untuk semua jenistanpa membedakan Genusnya.
      Media yang tepat untuk Kompot Anggrek tergantung dari jenisnya, Contohnya Phalaenopsis dan Oncidium lebih cepat pertumbuhannya jika menggunakan Sphagnum Moss walaupun biaya produksi mahal. Untuk Dendrobium dan Cattleya menggunakan Arang hingga 2/3 tinggi pot dan pakis kasar (ukuran 3-4 cm) setinggi 1 cm di atas arang tadi.
      Perlu diingat tempat pembudidayaan juga berpengaruh terhadap penggunaan media tanam.
      Mas Tri tinggal di mana? dan akan menanam jenis apa?

      LC

  4. Wah thank berat atas infonya, sy skrg lagi coba menanam anggrek dr botolan tp, knp kok selalu diujung pangkal batang dan akar selalu membusuk, padahal bibit sdh sy bilas dng air sampai bersih?

    1. Mas Andy bisa nggak difoto dan masukan ke e-mail saya agar bisa diidentifikasi.
      Untuk identifikasi sementara, bisa saja karena :
      1. Bibit kurang bersih saat dikeluarkan dari dalam botol (Tadi Mas Andi Bilang);
      2. Jika menggunakan media pakis, media tersebut masih muda (berwarna coklat dan masih ada serat), sehingga masih ada proses metabolisme (hidup);
      3. Terlalu banyak air siraman;
      4. Penempatan terlalu panas atau terang; dll.

  5. Salam kenal mas kris..!!

    Saya berminat untuk mencoba pembibitan..
    Bagaimana cara pembelian bibit anggreknya, apakah saya bisa mengorder untuk selanjutnya mas kris kirim melalui jasa pengiriman.& apakah saya bisamengunjungi tempat mas kris..please lokasi & no telp yang bisa saya hubungi.

    thank regards
    DEDDY

    1. Tentu bisa jika akan meng-order melalui jasa pengiriman. Kita sudah biasa mengirimkan di P. Jawa atau luar Jawa. Kalo mau main ke kebun juga ditunggu.
      Alamat kebun : Jl. Pelda Suryanta – Limusnunggal No. 121 – 122 Cibeureum Hilir Sukabumi, Jawa Barat
      Telp. aja ke : 08122 414377

      Kiki

  6. Thank’s atas info sebelumnya
    Mas punya Anggrek Vanda daun usia remaja & usia dewasa ( siap berbunga ) ??
    Saya sangat berminat dan ingin mempunyai jenis ini. kalau ada mohon harganya berapa & masing2 rentang daunnya sudah berukuran berapa ??

    Thank

    1. Untuk pa Dedi.
      Jenis Vanda ada dari mulai mediun (pjg daun 12-15 cm, leafspan 30 cm) harga 70rb, remaja (pjg daun 15-20, leafspan 35-40 cm) harga 100rb, hingga berbunga (sama dengan remaja hanya sudah berbunga) harga mulai 125-175rb.

  7. Saya sudah mencoba metode ini, dan lumayan berhasil.

    Kemarin saya baru buka botol anggrek phal dan diantara tunas-tunas besar terdapat bakal tunas dalam bentuk bibit yang masih terlalu kecil. Sebaiknya bibit tersebut diperlakukan bagaimana? Kalau dibuang kan sayang, karena ada puluhan benih kecil-kecil yang masih belum berbentuk, hanya gumpalan hijau kecil.

    Apakah metode ini dapat dipakai untuk memelihara benih yang sudah bumbuh daun, tapi akarnya belum tumbuh? Mungkin ada saran yang bisa membesarkan benih tersebut.

    Terima kasih

    Joe

    1. Untuk bibit-bibit yang masih berbentuk protocorm (bibit kecil) lebih baik jika akan ditanam dipisahkan dari bibit yang berukuran besar. Bibit kecil lebih rentan terkena serangan jamur dan bakteri terutama jika penyiraman terlalu banyak. Busuknya bibit kecil jika dicampur dengan yang bibit besar akan menular dikarenakan serangan jamur atau bakteri. Saran saya buang aja (dipelihara juga sangat konsumtif), tidak ekonomis. Kecuali kalo hobby.
      LC

  8. Selamat sore pak,
    2 minggu yang lalu saya mengeluarkan bibit anggrek dari botol, tapi karena saya masih amatiran dan tidak membaca artikel bapak diatas secara teliti, saya melakukan kesalahan dalam proses aklimatisasi bibit anggrek tersebut.

    Yang saya lakukan adalah, setelah bibit saya keluarkan, kemudian saya bersihkan, lalu ditiriskan lansung saya tanam dimedia andam ( atau ada yang bilang humus hutan ), nah..disinlah kesalahan saya, kira-kira apakah bibit tersebut PASTI gagal atau masih ada kemungkinan hidup ya pak? memang beberapa bibit sepertinya tidak bisa survive. Mohon pencerahaannya. Terima kasih

    1. Sore mas Irawan,
      Kalo di sebut PASTI gagal tergantung …. apakah kita sekedar akan menyaksikan bibit itu tumbang berjatuhan dan mati …. atau saat sudah ada gejala ke arah ke matian kemudian kita berusaha untuk menganalisa gejala kematian tersebut. Itulah yang saya sebut tidak ada yang PASTI …. begitu pula dengan cara yang saya lakukan …. kematian bibit anggrek di mungkinkan ada saja yang mati ….
      Untuk paku andam atau humus hutan biasanya digunakan untuk media tanaman hias terutama begonia dan philodendron atau biasanya digunakan sebagai bahan stek tanaman hias. Karakteristiknya adalah sangat menyimpan air, asam, banyak organisme pengurai (bakteri dan jamur), walaupun kandungan nutrisi yg tinggi karena hasil dari pelapukan bahan organik.
      Untuk seedlings anggrek terutama aklimatisasi anggrek epifit tidak saya sarankan menggunakan media ini secara tunggal. Beberapa teman menggunakan media ini untuk seedlings walaupun tetap harus dicampur dengan cacahan kayu pinus, Calcium Granule, daun bambu kasar dan pakis. Semoga tidak puas. SALAM LC

    1. Biasanya untuk jamur dengan hifa berwarna putih sepeti kapas akan mengakibatkan kematian bibit. Atau ada jamur kapang berwarna hitam yg kadang malah menjadi cepat pertumbuhannya, saya juga heran. Yang paling berbahaya jika terkena bakteri biasanya mati busuk basah, yang cepat menular dan sulit di atasi. Jika ada gejala cepat dikeluarkan.

  9. kang klo saat tahapan aklimatisasi untuk yang bibit kc 12,,dun berubah menjadi warna ungu,,mangapa,dan apa sebabnya??

    1. Ungu seperti apa …? coba di cek busuk basah atau tidak ….? karena biasanya cattleya dengan induk berwarna merah maroon atau ungu …. bibit yg sdg diaklimatisasi akan sedikit mengeluarkan titik pigmen warna pada daun barunya.

  10. mas Irawan, biasanya biaya pengiriman ke denpasar berapa?, dihitung perpot atau bagaimana?, bisakah saya dikirimi list harga?, mulai dari bibit dalam botol sampai anggrek berbunga?, tks before.

    1. Mba Dewi
      Pengiriman ke Bali tergantung jasa Cargo apa yang akan digunakan. TIKI, JNE, PT Mex atau pake bis Pahala Kencana. Hitungannya ada Berat dan atau Volume. tergantung dari banyaknya jumlah barang yang dikirim.

  11. kalau mau beli bibit anggrek hibrida saya harus mengunjungi alamat mana atau menghubungi no kontak siapa mohon blasan secepatnya kami butuhkan segera terimakasih

  12. Tempat kami dapat menerima mahasiswa PKL dan Penelitian dari IPB dan UNPAD. Kalo bisa jgn sendiri maksimal 2-3 orang.
    Untuk informasi lebih lanjut silakan berkungjung ke kebun kami. Dengan janji terlebih dahulu.

  13. pak saya mahasiswa bimbingan bapak syahbbudin dari universitas medan area……saya mau bertanya kepada pak kiki….sebaiknya dalam membudidyakan anggrek dendrobium di beri naungan apa yang bagus ya …pak…?

    1. Ya harus ada naungan… berikut saya lampirkan stok anggrek yang dapat digunakan dalam penelitian :
      Botolan Dendrobium (Rp. 35.000) kebanyak kriting bu… stok :
      1. D. Miss Singapore x Otto I Leidin/Christabella;
      2. D. Kaifano ‘Golden Wing’ x D. Kiila Blue;
      3. D. Fuchs Blue Angel/Woo Leng ‘Light Blue’ x Carl Ludwig Bundt;
      4. D. Affinis-strebloceras x discolor
      Botolan Cattleya (Rp. 60.000):
      1. Rsc. Madura Gold/Rsc. Golden Llewellyn x Rsc. Young Kong/Rsc. Golden Bell
      Botolan Vanda (Rp. 60.000):
      1. Ascda. Kulwadee Fragrance x V. lombokensis;
      2. Aerides flos-aeris x Armodorum sulingii;
      3. Aerides flos-aeris x Trudelia pumilla;
      Botolan Phalaenopsis (Rp. 35.000):
      1. P. I Hsin Bee/Salu Peoker ‘Empire’ x P. Black Ball;
      2. P. I Hsin Bee/Salu Peoker #2 x P. Black Ball;
      3. P. I. Hsin Bee/Salu Peoker #16 x Dtps. Leopard Princess ‘Sogo’
      Stok sedang banyak Seedling & bulan Dtps. Sogo Yukidian (Rp. 10.000/pot) ; Remaja P. amabilis x Dtps. Sogo Yukidian (Rp. 20.000)
      Silakan di order

      1. jadi yang kemari bapak diskusikan bersama bapak syahbudin….yang perkembangan anggrek dendrobium nya selama 2 bulan proses aklimatisasinya itu jenis apa ya pak…?

  14. Pak, apabila menggunakan tray plastik sebagai pengganti kompot yg berbentuk pot standard, metan yg dipakai apa ya? atau malah tidak pakai metan? terima kasih.

    1. Selamat pagi pak Ferdy mohon maaf baru di balas.. Biasanya para pekebun menggunakan media pakis cacah berukuran kurang lebih 3-4 cm tidak terlalu kecil. Ada juga yang menggunakan Sphagnum Moss namun perhatikan kontrol kelembapan media. Saat ini banyak yang menggunakan akar kadaka. Saya sendiri tidak menggunakan media sampai akar baru keluar.

    2. Pak Ferdy

      Sebelumnya kami ucapkan permohonan maaf, karena respon kami yang sangat terlambat.
      Sebenernya kami berharap dalam aktivitas blog ini dapat rutin memulai sebuah tulisan, berdiskusi dan melayani pertanyaan dari para penghobi anggrek..

      Kembali ke diskusi di atas, tray plastik transparan dapat digunakan untuk menanam anggrek bisa digunakan. Jenis media tanam tergantung dari jenis anggrek nya, intensitas perawatan kita, dan teknik menanamnya.

      Tentunya media tanam yg sesuai adalah yang memiliki daya tahan kelembapan yang cukup baik. Di Indonesia dulu dekade 80-90 an lazim menggunakan cacahan pakis, seiring dengan sulitnya mendapatkan pakis maka media tanam baru sudah mulai digunakan seperti Sphagnum Moss. Saat ini yang banyak di gunakan adalah moss hitam (sebutan di Indonesia), yang merupakan akar Kadaka. Hanya ketersediaan nya juga terbatas karena bahan alam yang diambil di hutan-hutan.

      Bahan lain untuk penanaman kompot saat ini mulai digunakan adalah coco fiber (serat kelapa), ketersediaannya melimpah karena bahan olahan dari limbah buah kelapa. Namun kembali lagi efektivitas penanaman kompot dipengaruhi oleh teknik perawatan yang kita pahami. Belajar terus mengamati media tanam mana yang paling sesuai.

      Selamat mencoba.

Leave a reply to lcnursery Cancel reply